Bulu mata dan rambut palsu menjadi penyumbang terbesar dalam ekspor produk handicraft atau kerajinan tangan. Kedua barang tersebut menyumbang 30 persen dari total ekspor produk handicraft.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Gusmardi Bustami mengatakan kedua produk tersebut mendapat banyak permintaan dari pasar luar negeri. Hal ini dikarenakan para pekerja di Indonesia mempunyai talent dan ketelitian.
"Ekspor handicraft didominasi rambut palsu dan bulu mata. Sekitar 30 persen pendapatan. Kebanyakan ke Amerika dan Eropa. Selain itu handicraft berbahan kayu dan keramik juga mengalami kenaikan, tetapi tidak sebesar rambut palsu dan bulu mata," ujarnya di Gedung Kementerian Perdagangan, Senin (19/8/2013).
Gusmardi menambahkan, bulu mata yang banyak ditemui di Eropa dan Amerika, atau di mal dan toko-toko fasion itu merupakan hasil dari kerajinan di Indonesia. Sampai-sampai, brand-brand terkenal yang ada di pasar luar negeri yang menjual produk-produk asal Indonesia.
"Ini harus kita jaga. Ini membutuhkan orang-orang sabar dan mempunyai keahlian untuk menata bulu mata, dan kita mempunyai itu," katanya.
Adapun ekspor produk kerajinan Indonesia pada tahun 2012 mencapai 696 juta dollar AS. Angka tersebut meningkat 13 persen dibandingkan tahun 2011 dengan nilai ekspor 614 juta dollar AS.
0 komentar:
Posting Komentar